Sunday, November 17, 2013

The Ice Man: Pembunuh Bayaran yang Sayang Keluarga



Di balik sebuah cerita pasti ada fakta atau rahasia yang tertutup rapat, sangat rapat.


Berangkat dari kisah nyata, sebuah film crime-thriller yang diproduksi Millenium Films dan disutradarai Ariel Vromen ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang pembunuh bayaran bernama Richard “The Ice Man” Kuklinski. Mafia yang selama 13 tahun telah menghabisi nyawa lebih dari 100 orang.


Semua berawal dari penutupan pabrik film porno milik keluarga Gambino (salah satu mafia Amerika) tempat Richard Kuklinski (Michael Shannon), bekerja sebagai buruh produksi kaset. Dia kehilangan pekerjaannya, dan saat itu dia sedang mendekati seorang wanita yang menjadi istrinya, yaitu Deborah (Winona Ryder).

Suatu hari, Richard ditawari tawaran pekerjaan oleh Roy DeMeo (Ray Liotta), sebagai pembunuh bayaran untuk keluarga Gambino, Roy tertarik untuk merekrut Richard karena terkesan dengan sikap dingin tanpa ekspresi Richard, hingga Roy memberi julukan ‘Polack’ untuk Richard karena dia orang Polandia. 

Seiring berjalannya waktu, Richard akhirnya menikah dengan Deborah dan mempunyai dua anak perempuan bernama Annabele dan Betsy. Setelah menikah Richard selalu merahasiakan rapat-rapat identitas asli pekerjaannya.


Untuk ending ceritanya? Kamu-kamu harus menyaksikan sendiri pastinya. Gue pengin ngebahas sedikit tentang cerita menarik dan clue film ini.

Selama satu jam pemutaran film ini, kamu akan menyaksikan bagaimana ‘The Ice Man’ ini melakukan aksinya sebagai pembunuh berdarah dingin, tanpa banyak omong. Richard selalu mengeluarkan wajah tanpa ekspresi dan emosi ketika melaksanakan tugasnya.

Dan, setelah membunuh korbannya, dia akan membekukan mayatnya buat mengaburkan waktu kematian korban. Tetapi satu prinsip Richard dalam pekerjaannya: dia gak membunuh wanita dan anak-anak. 

Karena di balik sisi gelapnya, Richard adalah seorang ayah yang baik dan sangat mencintai keluarganya, dia melakukan pekerjaan kejam ini hanya demi mempunyai kehidupan yang layak.


Menurut gue, lewat film ini kita bisa membuka pola pikir. Di balik kejahatan, pasti ada tujuan baiknya (yang meskipun secara manusiawi itu nggak bisa dibenarkan). Kamu akan terharu melihat usaha Richard membahagiakan keluarganya, di tengah pekerjaan yang resikonya nyawa.

Satu lagi, ada sedikit bumbu flashback masa kecil Richard yang sering diperlakukan dengan buruk oleh orang tuanya, hingga akhirnya mebuat dia tumbuh menjadi seorang pendiam dan kejam. Ini penting banget dan pesan buat para orang tua, agar memperhatikan cara pola asuh anak.

Overall, film ini lumayan bagus untuk ditonton tapi pastikan dulu kamu harus cukup dewasa untuk mencerna baik dan buruknya film ini.


Liat aja dulu trailer-nya, kamu bakal dibikin tegang.


Kalo udah nonton, jangan lupa buat sharing kesan kamu tentang film ini di kolom komen, ya!

Unknown

"Dreaming is the first step that you have to make. While, the act is the next step that you have to do."

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013-2014 All Rights Reserved WiranataStep.