Monday, October 14, 2013

Proses Pembuatan Anime

Pengertian Anime

Anime (???) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.
Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (???) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".



Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Dunia sekarang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Bahkan ada yang menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Pembuat anime itu sendiri disebut animator.Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Para animator itu sendiri sering disebut Seniman Bayangan. Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.

Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka diluar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih mempopulerkan hasil karya mereka.

Tidak sedikit yang orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan Anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.

Teknologi CG (Computer Graphics) dan Teknologi Visual, Komputer dsb telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.

Setelah mengerti apa itu anime, sekarang kita intip cara pembuatannya yuk!?

Sebelum Masuk Tahap Pembuatan, Para animator sebelumnya harus menyesuaikan cerita dengan style mereka masing masing, style disini adalah gaya menggambar atau jenis anime yang dihasilkan dari cara kerja para animator tersebut, di dalam dunia Anime ada banyak jenis dan macam Genre Anime, diantaranya :



Secara struktur, semua Anime TV seri rata rata berurut dengan pola sebagai berikut :

GENRE
- Shounen (Ceritanya lebih ditujukan untuk Cowok, contoh Slam Dunk)
- Shoujo (Ceritanya lebih ditujukan untuk Cewek, contohnya cerita tentang Mahou Shoujo gitu, walaupun sebenarnya)
- Mecha (Yang berhubungan sama Robot-robotan dah ini, contohnya Gundam)
- Slice Of Life (Tentang kehidupan sehari-hari)
- Hentai / Ecchi (Favorit Penulis neh :D, gak lah saya orangnya polos kok) dengan sub kategori yang terkandung dalamnya antara lain : Yaoi, Yuri, Shota�dan Lolicon (Cari sendiri di mbah Gugel)
- Dsb :D

STRUKTUR
- Opening Song
- Bagian pertama sebuah episode
- Eyecatch
- Bagian kedua episode
- Ending Song & Kredit
- Preview Episode Selanjutnya dan bagian tambahan (Kalau ada)
Anime Jepang adalah satu jenis film yang unik. Keunikannya ada dalam cerita anime itu sendiri dan bagaimana anime dibuat. Artikel ini akan membahas secara singkat bagaimana anime dibuat dan hal-hal yang menyertainya. Saya melihat anime telah berkembang begitu pesat dalam hal kualitas gambar, penggunaan warna, teknologi dalam cerita dan kemulusan gambar. Walaupun begitu konsep pembuatannya tidaklah jauh berbeda dari tahun ke tahun.


Anime sangatlah unik jika dibandingkan dengan film animasi atau film kartun dari Amerika seperti Batm*n dan Superm*n, D*ra dari Spanyol atau animasi lainnya dari berbagai negara. Perbedaannya bisa dilihat di beberapa hal di bawah :

1. Artwork. Seni gaya mulai dari yang kompleks dan rumit (Accel World, Sword Art Online) sampai dengan yang sederhana dan lugas (Azumanga Daioh!). Bahkan anime yang sederhana bisa secara visual mencolok. Pembuat anime selalu menemukan cara untuk membuat segalanya terlihat segar dan baru.

2. Pengisahan cerita. Banyak anime yang mengisahkan cerita epik yang berlangsung selama ratusan episode. Anime terbaik sepanjang apapun itu selalu menuntut adanya keterlibatan emosional yang besar dari pemirsa.


3. Kategori. Siapapun dengan latar belakang apapun akan menemukan satu atau lebih judul anime yang cocok dengan dirinya. Anime tersedia dari cerita bertema bela diri sampai dengan romansa. Contoh anime seni bela diri: Rerouni Kenshin (Samurai-X), Naruto Shippuuden, Bleach, Dll, Romansa: Saiunkoku Monogatari, Kimi ni Todoke dll. Supernatural: Ghost in the Shell, Hikaru no Go, Vampire Knight dll. Dan masih banyak lagi kategori-kategori yang tentunya menarik untuk ditonton.

4. Nuansa Budaya. Anime Jepang sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang dalam hal sejarah, bahasa dan cara pandang karakter-karakter di dalamnya. Banyak anime yang ceritanya bersumber pada sejarah Jepang (contoh: Sengoku Basara) atau mitologi Jepang (contoh: Hakkenden dan Hell Girl). Karakter non-Jepang biasanya berbicara dengan bahasa Jepang dan bertingkah laku seperti orang Jepang pula.

5. Figurarts. Banyak anime akan disertai dengan penjualan mainan model (figurart) yang lengkap dan dengan detil yang tinggi. Ini lah salah satu alasan yang membuat loyalitas fans anime begitu tinggi.


Anime dibuat berdasarkan budaya Jepang dimana beberapa hal mungkin tampak tidak etis atau tabu di beberapa negara. Sebagai contohnya, menampilkan *sensor* bukanlah hal yang terlalu dipermasalahkan di Jepang. Hal ini membuat anime Jepang perlu disimpan di rating lebih tinggi dibandingkan rating yang diberikan di Jepang. Tentunya perlu melewati badan sensor film independen untuk menentukan rating paling tepat untuk masing-masing negara.

Banyak anime disponsori perusahaan besar. Dana sebagian besar dipakai untuk promosi dan pemesanan jam tayang di stasiun TV besar seperti FujiTV dan TBS. Seringkali perusahaan anime justru kekurangan dana. Hal ini dikompensasi dengan penjualan DVD dan penjualan boneka atau model figur.


Besarnya biaya promosi dan tayang di televisi mempunyai implikasi terhadap harga DVD yang tinggi. Perusahaan anime mencari jalan untuk menurunkan harga DVD mereka, salah satunya caranya yaitu dengan menayangkan anime via streaming di internet, contohnya di Crunchyroll.com. Sebagai gambaran, biaya pembuatan 1 episode anime berkisar antara 2 juta yen sampai dengan 30 juta yen atau antara 18 ribu dollar Amerika sampai dengan 276 ribu dollar Amerika.

Berikut proses pembuatan anime :
1. Planning
Proses produksi mencakup:
Pra-produksi: tahap ini mencakup persiapan staf, menyediakan sponsor, merancang iklan dan mempersiapkan dananya, merancang merchandise, membuat desain dan cerita awal (?? Settei = Pekerjaan Awal atau Desain).

Produksi: Proses produksi akan melalui beberapa tahap yaitu imageboarding (??????? = Imeeji Boodo), storyboarding (???? Ekonte), layout (????? = Reiauto), key animation (?? = Genga), second key-animation (???? = Daini Genga), animation directing (???? = Sakuga Kantoku), In-between animation and framing (?? = Doga), painting, special effects and compositing (Filming).

Pos-produksi : Ini adalah proses terakhir. Proses yang paling umum di tahap ini adalah pengisian suara untuk karakter, memasukkan musik serta menyelesaikan edit terakhir. ?? = Enshutsu (Pengarah episode untuk serial TV atau pengarah teknis untuk film) dan?? = Kantoku (Pengarah) yang mempunyai peran sangat penting disini.

2. Scenario


Setelah perencanaan matang dibuat, maka selanjutnya membuat scenario. Dari sini cerita dibuat dan dikembangkan . Detail karakter juga dijelaskan.













3. Storyboard
Skenario adalah bentuk cerita tertulis sehingga perlu divisualisasikan dalam bentuk gambar, agar tim produksi mengerti sepenuhnya detail cerita dan karakter yang akan dibuat. Disinilah peran story board diperlukan .

Dalam story boar ini dijelaskan bagaimana karakter tersebut bergerak dalam setiap adegan. Lalu diperhitungkan pula sudut penempatan kamera , cahaya, bayangan, dan manajemen waktu. Story board harus selesai sepenuhnya, karena menjadi dasar dalam rapat antara bagian produksi dan bagian gambar.

Contoh storyboard "Untuk Aru Kagaku no Railgun". Storyboard ini memiliki 5 kolom yaitu nomor, tata letak, aksi, dialog, dan waktu berjalan (waktu dan frame). Tata letak (layout) digambar secara kasar saja karena akan ditangani oleh seniman lain pada langkah berikutnya.

4. Menggambar
Tahap ini biasanya terbagi menjadi tiga bagian yaitu pembuatan lay out, gambar-gambar kunci dan animasi in-between.

Dalam proses lay out , orang yang bertanggung jawab membuatnya akan banyak memikirkan bagaimana alur gerakan karakter dalam setiap adeganatau detail latar dan masih banyak hal yang lain terkait proses perfilman .
Setelah itu , mulai dibuat gambar-gambar kunci. Orang yang bertanggung jawab dalam tahap ini harus menentukan pada titik-titik mana saja pergerakan karakterterjadi. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan gambar in-between yang mengisi gambar kunci tersebut. Hasilnya, gambar itu sepenuhnya bergerak.

5. Mewarnai

Animasi Gurren Lagan. Atas: key animation, tengah: setelah dibersihkan dan diberi animasi antara (in-between), bawah: produk akhir, telah diwarnai dan diberi latar.

Dulu proses pewarnaan menggunakan cat dan kuas di atas sel-sel yang disiapkan. Tapi sekarang, karena gambar di scan dalam computer , pewarnaan bisa dilakukan dengan cara digital. Pewarnaan ini penting untuk memberikan nuansa dan efek pada animasi tersebut.









6. Filmisasi
Tahap ini menyatukan dan merekam seluruh gambar yang sudah disiapkan. Pada proses ini gambar-gambar itu bergerak dan ditambahkan visual efek jika diperlukan. Dulu, animasi tercipta dari hasil memotret franme satu ke frame yang lain. Tapi sekarang sudah menggunakan computer.

Tahap selanjutnya setelah animasi itu menjadi film utuh adalah pengisian suara . Pengisian suara untuk setiap karakternya mulai dimasukkan. Begitu juga efek suara yang lain. 


Nah Begitulah Akhirnya Anime Sampai Pada Kita Semua, Bukan Hal yang mudah bukan, dan mulai sekarang marilah kita menghargai dan mengapresiasikan hasil karya para animator yang telah membuat sebuah karya yang tidak mudah seperti kita bayangkan, dan janganlah hanya menonton saja tanpa tau jerih payah orang yang membuatnya, dengan begitu kita akan tau makna dan kita akan sadar bahwa Anime itu bukanlah hanya tontonan anak-anak saja yang tidak ada gunanya, tapi Anime adalah sebuah seni dan banyak pembelajaran didalamnya yang dapat kita peroleh.

TEAM ANIME HOUSE
 ___

Unknown

"Dreaming is the first step that you have to make. While, the act is the next step that you have to do."

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013-2014 All Rights Reserved WiranataStep.